Rabu, 03 April 2013

Ternyata...

 Ternyata, untuk lulus dari sebuah politeknik kesehatan  dengan gelar ahli madya kesehatan lingkungan butuh perjuangan yang tidak mudah. Pengalaman pertama menyusun usulan penelitian karya tulis ilmiah sungguh sangat berat tapi menyenangkan. Berat karena banyak yang harus dipikirkan, dan dilakukan. Apa yang dipikirkan ? yang dipikirkan adalah masalah apa yang akan diangkat menjadi topik karya tulis. Kemudian apa yang dilakukan? Menyusun usulan proposal, berkonsultasi dengan pembimbing baik pembimbing I maupun II, dan menjalani sidang proposal penelitian, merevisi proposal penelitian, dll. Saya selalu teringat masa-masa itu, yang akan menjadi pengalaman yang tak akan terlupakan. Rasanya tangan ini masih dingin dan gemetar, perut mual, bahkan saya mengalami muntah sebelum sidang dan tidak nafsu makan. Lebai ya.. tapi memang itu kenyataan. Sidang proposal saya jam setengah 3 sore, saya jalani selama kurang lebih 1  jam. Sungguh saat-saat yang mendebarkan. Apalagi saat menanti nilai yang diberikan oleh para penguji. Dan Alhamdulillah, tiba saat saya mengetahui hasil jerih payah saya, “ Mbak Nurul, nilaimu A. Ini penelitiannya bisa dilanjutkan dengan revisi, mau minta waktu berapa lama?” begitu kata penguji, saya minta waktu untuk revisi 3 minggu, namun disetujui 2 minggu saja. Yah, setelah mengetahui nilai tersebut, saya amat sangat bersyukur. Lega dan plong rasanya. Tapi perjuangan tidak terhenti sampai disitu, karena ini baru awal, dan perjuangan masih akan berlanjut sampai wisuda nanti. Semoga perjuangan tidak sia-sia, kuliah yang kujalani berbuah hasil, setelah lulus nanti ingin segera mendapatkan pekerjaan, dan membuat bangga orangtua, suami dan anakku tercinta. Amiiiiiiiiiiin..... Sudah tak sabar rasanya, 6 bulan menuju wisuda dan nanti di belakang nama saya akan tercantum gelar : Nurul Hanifah Astuti, AMKL. Hhee..



Sabtu, 23 Februari 2013

Bank Sampah


1.    Pengertian
Yaitu suatu unit kerja yang melakukan pengelolaan sampah dimana kegiatannya meliputi pemilahan sampah dari sumbernya yang kemudian dikumpulkan pada suatu tempat kemudian dijual ke pihak ketiga. Bank Sampah dibuat dengan menerapkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah bahwa prinsip pengelolaan sampah adalah reduce, reuse, dan recycle yaitu mengurangi, menggunakan kembali dan mengolah sampah.
2.    Mekanisme menabung di bank sampah
Mekanisme dalam menabung sampah di bank sampah ada dua, yaitu menabung sampah secara individual dan menabung sampah secara komunal. Mekanisme menabung sampah secara individual, warga memilah sampah kertas, plastik, kaleng/botol, dari rumah dan secara berkala ditabung ke bank sampah, sedangkan mekanisme menabung sampah secara komunal, warga memilah sampah kertas, plastik, kaleng/botol, dari rumah dan secara berkala ditabung di TPS (Tempat Penampungan Sementara) yang ada di tiap RT atau kelompok masyarakat (POKMAS), kemudian petugas bank sampah mengambil sampah di tiap TPS (Suwerda, 2009).
3.    Konsep bank sampah
Konsep yang diterapkan di bank sampah adalah :
a.    Mengurangi sampah
Mengurangi jumlah sampah dapat dilakukan dengan cara meminimalkan penggunaan tas plastik, ketika berbelanja membiasakan membawa tas belanja dari rumah, menggunakan sapu tangan / lap kain. 
b.    Memilah sampah
Memilah sampah yang terdiri dari sampah organik (sisa makanan, dedaunan), anorganik (kertas, plastik, botol atau kaleng), sampah plastik kemasan, dan sampah yang tidak laku dijual.
c.    Memanfaatkan sampah
Memanfaatkan sampah dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan halaman balik kertas yang masih kosong, memanfaatkan kertas bekas untuk amplop, memanfaatkan kaleng bekas untuk pot bunga, memanfaatkan sisa makanan atau sayuran untuk makanan ternak.
d.    Mendaur ulang sampah
Sampah kemasan / bungkus bekas dapat menjadi aneka kerajinan, mengolah sampah kertas menjadi kertas daur ulang atau kerajinan, mengolah sampah organik menjadi kompos, mengolah kotoran ternak menjadi pupuk, mengolah daun kering dan ranting tanaman menjadi briket bioarang.
e.    Menabung sampah
Sampah dipilah dari sumbernya, kemudian disetorkan ke bank sampah. Penabung sampah baik warga secara individual maupun kelompok yang menjadi anggota penabung sampah dibuktikan dengan adanya kepemilikan nomor rekening, dan buku tabungan sampah, serta berhak atas hasil tabungan sampahnya.
4.    Tujuan bank sampah
Tujuan didirikannya bank sampah antara lain :
a.    Memberdayakan masyarakat dalam melakukan pengelolaan sampah secara mandiri
b.    Memberikan edukasi kepada masyarakat terutama anak-anak agar terbiasa memilah dan menabung sampah
c.    Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan lingkungan
d.    Menciptakan lingkungan yang bersih dan terbebas dari sampah
e.    Memberikan nilai ekonomis sampah agar dapat menambah penghasilan keluarga dari tabungan sampah.

Sampah


Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun alam yang belum mempunyai nilai ekonomis (Tim Penulis PS, 2008). Bentuk sampah bisa berada dalam fase materi, yaitu padat, cair, dan gas.
Menurut Notoatmodjo (2007), sampah adalah sesuatu bahan atau benda padat yang sudah tidak dipakai lagi oleh manusia, atau benda padat yang sudah digunakan lagi dalam suatu kegiatan manusia dan dibuang.
Jenis-jenis sampah :
a.    Berdasarkan zat kimia yang terkandung di dalamnya, sampah dibagi menjadi :
1)  Sampah anorganik yaitu sampah yang umumnya tidak dapat membusuk, misalnya : logam/besi, pecahan kaca, plastik, dan sebagainya.
2)  Sampah organik yaitu sampah yang pada umumnya dapat membusuk, misalnya : sisa-sisa makanan, daun-daunan, buah-buahan, dan sebagainya.
b.    Berdasarkan mudah dan tidaknya terbakar
1)  Sampah yang mudah terbakar seperti kertas, karet, kayu, plastik, kain bekas, dan sebagainya.
2)  Sampah yang tidak mudah terbakar seperti kaleng-kaleng bekas, besi/logam bekas, pecahan kaca, dan sebagainya.
c.    Berdasarkan karakteristik sampah
1)  Garbage yaitu jenis sampah yang berasal dari pengolahan atau pembuatan makanan, yang umumnya mudah membusuk, dan berasal dari rumah tangga, restoran hotel, dan sebagainya.
2)  Rubbish yaitu sampah yang berasal dari perkantoran, perdagangan baik yang mudah terbakar, seperti kertas, karton, plastik, dan sebagainya, maupun yang tidak mudah terbakar seperti kaleng bekas, klip, pecahan kaca, gelas, dan sebagainya.
3)  Ashes (abu) yaitu sisa pembakaran dari bahan-bahan yang mudah terbakar
4)  Sampah jalanan (street sweeping) yaitu sampah yang berasal dari pembersihan jalan, yang terdiri daricampuran bermacam-macam sampah, daun-daunan, kertas, plastik, pecahan kaca, besi, debu, dan sebagainya.
5)  Sampah industri yaitu sampah yang berasal dari industri atau pabrik-pabrik.
6)  Bangkai binatang (dead animal) yaitu bangkai binatang yang mati karena alam, ditabrak kendaraan atau dibuang oleh orang.
7)  Bangkai kendaraan (abandoned vehicle) adalah bangkai mobil, sepeda, sepeda motor, dan sebagainya.
8)  Sampah pembangunan (construction waste) yaitu sampah dari proses pembangunan gedung, rumah, dan sebagainya, yang berupa puing-puing, potongan-potongan kayu, besi beton, bambu, dan sebagainya.

Jumat, 18 Januari 2013

Sampahku, Sampahmu, Sampah Kita Bersama

Apa sih sampah itu?? Berikut pengertian sampah yang dikemukakan oleh para ahli :

# TANJUNG, Dr. M.Sc
Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula
# RADYASTUTI, W. Prof. Ir (1996)
Sampah adalah sumber daya yang tidak siap pakai
# BASRIYANTA
Sampah merupakan barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik / pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai atau dikelola dengan prosedur yang benar
# KAMUS LINGKUNGAN (1994)
Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk digunakan secara biasa atau khusus dalam produksi atau pemakaian; barang rusak atau cacat selama manufaktur; atau materi berlebihan atau buangan.
# PRIE G. S
Sampah adalah barang yang kita miliki tetapi sama sekali tidak pernah ada gunanya
# ECOLINK (1996)
Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia meupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis
# SETYO PURWENDRO
Sampah merupakan bahan padat buangan dari kegiatan rumah tangga, pasar, perkantoran, rumah penginapan, hotel, rumah makan, industri ataupun aktivitas manusia lainnya sehingga dengan kata lain, sampah merupakan hasil sampingan dari aktivitas manusia yang sudah tidak terpakai
# WIJAYA JATI
Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktivitas manusia. Setiap altivitas manusia pasti menghasilkan sampah
# DARMADI
Sampah merupakan produk buangan yang pada umumnya berbentuk benda padat, dengan komposisi bahan organis dan anorganik

Senin, 14 Januari 2013

KTI Sampah

saya tertarik sekali mengenai permasalahan sampah, oleh karena itu saya mangajukan judul KTI mengenai sampah yaitu :
1. HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH TERHADAP KEBERHASILAN BANK SAMPAH DI DUSUN MADUSARI, WONOSARI, GUNUNGKIDUL
dan
2. PENGARUH PELATIHAN TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP DAN PRAKTIK PELAKSANAAN BANK SAMPAH PADA SISWA DI SDN WONOSARI II, WONOSARI, GUNUNGKIDUL

Alhamdlillah, kedua judul KTI tersebut diterima,, namun sebelum saya membuat proposal mini untuk kedua judul tersebut, pada tahun 2010, saya pernah membuat KTI untuk dilombakan dalam Lomba Kreativitas Karya Tulis Ilmiah yang diselenggarakan oleh UKM Riset Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. KTI berjudul "PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN MODEL PEMILAHAN
MENUJU  POLA HIDUP SEHAT DI BARAK PENGUNGSIAN KORBAN MERAPI" tersebut saya kerjakan bersama salah seorang teman, Derajat Prasojo. Dan berhasil meraih juara 1.

Berikut adalah file dari karya tulis saya tersebut :

Sanitary Landfill


Adanya bank sampah sangat bermanfaat untuk mengurangi jumlah sampah di TPA (Tempat Pembuangan Akhir), nah, bagaimana kah proses pengolahan sampah di TPA ?? Berikut penjelasan mengenai sanitary landfill dari berbagai sumber, beserta pembahasan saya.
Pada umumnya metode pembuangan akhir sampah yang dilaksanakan di TPA berupa proses landfilling (pengurugan).

Skema sanitary landfill :
Merupakan lahan urug yang telah memperhatikan aspek sanitasi lingkungan. Sampah diletakkan pada lokasi cekung, kemudian sampah dihamparkan hingga lalu dipadatkan untuk kemudian dilapisi dengan tanah penutup harian setiap hari akhir operasi dan dipadatkan kembali setebal 10% -15% dari ketebalan lapisan sampah untuk mencegah berkembangnya vektor penyakit, penyebaran debu dan sampah ringan yang dapat mencemari lingkungan sekitarnya. Lalu pada bagian atas timbunan tanah penutup harian tersebut dapat dihamparkan lagi sampah yang kemudian ditimbun lagi dengan tanah penutup harian. Demikian seterusnya hingga terbentuk lapisan-lapisan sampah dan tanah. Bagian dasar konstruksi sanitary landfill dibuat lapisan kedap air yang dilengkapi dengan pipa pengumpul dan penyalur air lindi (leachate) yang terbentuk dari proses penguraian sampah organik. Terdapat juga saluran penyalur gas untuk mengolah gas metan yang dihasilkan dari proses degradasi limbah organik. Metode ini merupakan cara yang ideal namun memerlukan biaya investasi dan operasional yang tinggi.
Kelebihan sanitary landfill :
·         Timbulan gas metan dan air  lindi terkontrol dengan baik sehingga tidak mencemari lingkungan.
·         Timbulan gas metan dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi.
·         Setelah selesai pemakaiannya, area lahan urug dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti areal parkir, lapangan golf, dan kebutuhan lain.
Kerugian :
·         Aplikasi sistem pelapisan dasar (liner) yang rumit.
·         Aplikasi tanah penutup harian yang mahal.
·         Aplikasi sistem lapisan penutup  akhir.
·         Biaya aplikasi pipa penyalur gas metan dan instalasi pengkonversian gas metan menjadi sumber energi.
·         Biaya aplikasi pipa-pipa pengumpul dan penyalur air lindi (leachate) dan intalasi pengolah air lindi.
Sumber : Rahma Sari’s Blog

Sanitary landfill yaitu menimbun sampah di tanah yang berlekuk untuk ditutup dengan lapisan tanah. Penimbunan ini dilakukan secara berulang-ulang seperti kue lapis  yang terdiri atas penimbunan sampah yang ditutup tanah. Tanah yang semula berlekuk menjadi rata oleh sanitary landfill sehingga harga tanahnya bisa naik berlipat-lipat karena bisa dipakai untuk berbagai keperluan, seperti tempat sarana olahraga, tanaman hijau dan lain-lain. Pengelolaan sampah pun tumbuh menjadi sentra keuntungan. Yang penting harus dijaga agar sampah tidak merusak lingkungan, merembes dan mencemari air tanah.
Ini merupakan salah satu metode pengolahan sampah terkontrol dengan sistem sanitasi yang baik. Sampah dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir), kemudian sampah dipadatkan dengan traktor dan selanjutnya ditutup tanah. Bila tempat pembuangan sudah mencapai kapasitas maksimum dan setelah semua kegiatan operasi selesai maka lapisan tanah terakhir adalah 2 ft (60 cm) atau lebih. Cara ini akan menghilangkan polusi udara. Pada bagian dasar tempat tersebut dilengkapi system saluran leachate yang berfungsi sebagai saluran limbah cair sampah yang harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai atau ke lingkungan. Di sanitary landfill tersebut juga dipasang pipa gas untuk mengalirkan gas hasil aktivitas penguraian sampah.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam sanitary landfill, yaitu :
1.      Semua landfill adalah warisan bagi generasi mendatang
2.      Memerlukan lahan yang luas
3.      Penyediaan dan pemilihan lokasi pembuangan harus memperhatikan dampak lingkungan
4.      Aspek social harus mendapat perhatian
5.      Harus dipersiapkan instalasi drainase dan system pengumpulan gas
6.      Kebocoran ke dalam sumber air tidak dapat ditolerir (kontaminasi dengan zat-zat beracun)
7.      Memerlukan pemantauan yang terus-menerus
Masalah- masalah lain yang mungkin dapat timbul akibat landfill yang tidak terkontrol adalah sebagai berikut :
1.      Lahan yang luas akan tertutup oleh sampah dan tidak dapat digunakan untuk tujuan lain
2.      Cairan yang dihasilkan akibat proses penguraian (leachate) dapat mencemari sumber air
3.      Sungai dan pipa air minum mungkin teracuni karena bereaksi dengan zat-zat atau polutan sampah
4.      Penyumbatan badan air
5.      Merupakan tempat yang menarik bagi berbagai binatang (tikus, anjing liar)
6.      Merupakan sumber dan tempat perkembangbiakan organisme penyebar penyakit
7.      Gas yang dihasilkan dalam proses penguraian akan terperangkap di dalam tumpukan sampah dapat menimbulkan ledakan jika mencapai kadar dan tekanan tertentu.
Sumber : Iskandar, Agus. 2006. Daur Ulang Sampah. Jakarta : Azka Press

Keuntungan dengan adanya metode sanitary landfill dalam pengelolaan sampah antara lain :
1.      Dimana tanah tersedia, sanitary landfill adalah yang paling ekonomis
2.      Investasi modal relative lebih rendah dari cara yang lain
3.      Sanitary landfill adalah tahap terakhir dibanding dengan insenerator dan komposting dimana masih memerlukan tindak lanjut dari residunya.
4.      Sanitary landfill bisa menerima segala macam bentuk sampah bisa dibuang kesana dengan tanpa ada pemisahan tempat
Sedangkan kerugian menggunakan metode sanitary landfill antara lain :
1.      Di daerah yang padat penduduk, tidak tersedia tanah yang masih terjangkau untuk pengangkutan secara ekonomis
2.      Harus dipelihara setiap hari, karena jika tidak akan menjadi open dumping
3.      Akan menganggu penduduk yang bertempat tinggal di sekitarnya
4.      Landfill yang telah sempurna akan tetap dan perlu pemeliharaan yang periodik
5.      Perencanaan dan konstruksi khusus harus dibuat untuk penggunaan bangunan di atas landfill
Dalam pemilihan tempat untuk sanitary landfill harus dipertimbangkan dalam hal luas tanah yang diperlukan, pengaruh adanya pemanfaatan kembali, jarak pengangkutan dari tempat penampungan sementara ke sanitary landfill, keadaan tanah dan topografi, keadaan iklim, keadaan air permukaan tanah, geologi dan hidrologi, keadaan lingkungan, dan pemakaian akhir, misal bekas tanah sanitary landfill akan dimanfaatkan untuk keperluan tertentu.
Berbagai metode sanitary landfill :
a.       Area methods
b.      Trench methods
c.       Depression methods
Alat-alat perlengkapan :
a.       Crawler tractor
b.      Bulldozer
c.       Bull clam
d.      Frant and loader
e.       Truk pengangkut
f.       Sekop dan alat-alat ringan yang lain

Sumber : Sudarso. 1985. Pembuangan Sampah. Surabaya : Proyek Pengembangan Pendidikan Tenaga Sanitasi Pusat, Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Departemen Kesehatan



Pembahasan

Dari data mengenai sanitary landfill di atas, terdapat kesamaan antara materi yang telah didapat sebelumnya dengan materi baru yang didapat melalui browsing atau referensi yang lain. Kesamaan materi mengenai pengertian sanitary landfill, berbagai metode sanitary landfill, pemanfaatan sanitary landfill, dan lain-lain.
 Perbedaannya ada pada nama metode sanitary landfill yang ketiga, sumber dari buku menyebut “depression method”, sedangkan materi sebelumnya dikatakan “metode ramp”.
Dari referensi, didapatkan materi dan pengetahuan baru mengenai berbagai aspek yang perlu dipertimbangkan dalam sanitary landfill, seperti dalam hal pemilihan tempat, lalu berbagai perlengkapan untuk sanitary landfill yang terdiri dari alat berat dan ringan, serta masalah – masalah yang akan timbul akibat dari landfill yang tidak terkontrol. Pada referensi dari buku disebutkan alat-alat seperti bulldozer, bull clam, frant and loader, dan sekop.
Pada pemanfaatan dari sanitary landfill, dari materi yang telah diberikan sebelumnya dikatakan bahwa di atas tanah sanitary landfill dapat dimanfaatkan untuk perumahan, penghijauan, dan lain-lain. Pada referensi yang didapat bahwa bila tidak terjadi masalah pada sanitary landfill maka di atasnya bisa dibangun gedung atau bangunan lain namun tetap harus mempertimbangkan aspek keselamatan dan dengan perencanaan serta konstruksi khusus. Apabila landfill tidak terkontrol maka akan membahayakan bagi masyarakat maupun lingkungan di sekitarnya.