Ternyata,
untuk lulus dari sebuah politeknik kesehatan
dengan gelar ahli madya kesehatan lingkungan butuh perjuangan yang tidak
mudah. Pengalaman pertama menyusun usulan penelitian karya tulis ilmiah sungguh
sangat berat tapi menyenangkan. Berat karena banyak yang harus dipikirkan, dan
dilakukan. Apa yang dipikirkan ? yang dipikirkan adalah masalah apa yang akan
diangkat menjadi topik karya tulis. Kemudian apa yang dilakukan? Menyusun
usulan proposal, berkonsultasi dengan pembimbing baik pembimbing I maupun II,
dan menjalani sidang proposal penelitian, merevisi proposal penelitian, dll.
Saya selalu teringat masa-masa itu, yang akan menjadi pengalaman yang tak akan
terlupakan. Rasanya tangan ini masih dingin dan gemetar, perut mual, bahkan
saya mengalami muntah sebelum sidang dan tidak nafsu makan. Lebai ya.. tapi
memang itu kenyataan. Sidang proposal saya jam setengah 3 sore, saya jalani
selama kurang lebih 1 jam. Sungguh saat-saat yang mendebarkan.
Apalagi saat menanti nilai yang diberikan oleh para penguji. Dan Alhamdulillah,
tiba saat saya mengetahui hasil jerih payah saya, “ Mbak Nurul, nilaimu A. Ini
penelitiannya bisa dilanjutkan dengan revisi, mau minta waktu berapa lama?”
begitu kata penguji, saya minta waktu untuk revisi 3 minggu, namun disetujui 2
minggu saja. Yah, setelah mengetahui nilai tersebut, saya amat sangat
bersyukur. Lega dan plong rasanya. Tapi perjuangan tidak terhenti sampai
disitu, karena ini baru awal, dan perjuangan masih akan berlanjut sampai wisuda
nanti. Semoga perjuangan tidak sia-sia, kuliah yang kujalani berbuah hasil,
setelah lulus nanti ingin segera mendapatkan pekerjaan, dan membuat bangga
orangtua, suami dan anakku tercinta. Amiiiiiiiiiiin..... Sudah tak sabar
rasanya, 6 bulan menuju wisuda dan nanti di belakang nama saya akan tercantum
gelar : Nurul Hanifah Astuti, AMKL. Hhee..
Rabu, 03 April 2013
Sabtu, 23 Februari 2013
Bank Sampah
1.
Pengertian
Yaitu
suatu unit kerja yang melakukan pengelolaan sampah dimana kegiatannya meliputi
pemilahan sampah dari sumbernya yang kemudian dikumpulkan pada suatu tempat
kemudian dijual ke pihak ketiga. Bank Sampah dibuat dengan menerapkan Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah bahwa prinsip pengelolaan sampah
adalah reduce, reuse, dan recycle yaitu
mengurangi, menggunakan kembali dan mengolah sampah.
2.
Mekanisme
menabung di bank sampah
Mekanisme
dalam menabung sampah di bank sampah ada dua, yaitu menabung sampah secara
individual dan menabung sampah secara komunal. Mekanisme menabung sampah secara
individual, warga memilah sampah kertas, plastik, kaleng/botol, dari rumah dan
secara berkala ditabung ke bank sampah, sedangkan mekanisme menabung sampah
secara komunal, warga memilah sampah kertas, plastik, kaleng/botol, dari rumah
dan secara berkala ditabung di TPS (Tempat Penampungan Sementara) yang ada di
tiap RT atau kelompok masyarakat (POKMAS), kemudian petugas bank sampah
mengambil sampah di tiap TPS (Suwerda, 2009).
3.
Konsep
bank sampah
Konsep
yang diterapkan di bank sampah adalah :
a.
Mengurangi
sampah
Mengurangi
jumlah sampah dapat dilakukan dengan cara meminimalkan penggunaan tas plastik,
ketika berbelanja membiasakan membawa tas belanja dari rumah, menggunakan sapu
tangan / lap kain.
b.
Memilah
sampah
Memilah
sampah yang terdiri dari sampah organik (sisa makanan, dedaunan), anorganik
(kertas, plastik, botol atau kaleng), sampah plastik kemasan, dan sampah yang
tidak laku dijual.
c.
Memanfaatkan
sampah
Memanfaatkan
sampah dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan halaman balik kertas yang masih
kosong, memanfaatkan kertas bekas untuk amplop, memanfaatkan kaleng bekas untuk
pot bunga, memanfaatkan sisa makanan atau sayuran untuk makanan ternak.
d.
Mendaur
ulang sampah
Sampah
kemasan / bungkus bekas dapat menjadi aneka kerajinan, mengolah sampah kertas
menjadi kertas daur ulang atau kerajinan, mengolah sampah organik menjadi
kompos, mengolah kotoran ternak menjadi pupuk, mengolah daun kering dan ranting
tanaman menjadi briket bioarang.
e.
Menabung
sampah
Sampah
dipilah dari sumbernya, kemudian disetorkan ke bank sampah. Penabung sampah baik
warga secara individual maupun kelompok yang menjadi anggota penabung sampah
dibuktikan dengan adanya kepemilikan nomor rekening, dan buku tabungan sampah,
serta berhak atas hasil tabungan sampahnya.
4.
Tujuan
bank sampah
Tujuan
didirikannya bank sampah antara lain :
a.
Memberdayakan
masyarakat dalam melakukan pengelolaan sampah secara mandiri
b.
Memberikan
edukasi kepada masyarakat terutama anak-anak agar terbiasa memilah dan menabung
sampah
c.
Memberikan
pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan lingkungan
d.
Menciptakan
lingkungan yang bersih dan terbebas dari sampah
e.
Memberikan
nilai ekonomis sampah agar dapat menambah penghasilan keluarga dari tabungan
sampah.
Sampah
Sampah
adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas
manusia maupun alam yang belum mempunyai nilai ekonomis (Tim Penulis PS, 2008).
Bentuk sampah bisa berada dalam fase materi, yaitu padat, cair, dan gas.
Menurut
Notoatmodjo (2007), sampah adalah sesuatu bahan atau benda padat yang sudah
tidak dipakai lagi oleh manusia, atau benda padat yang sudah digunakan lagi
dalam suatu kegiatan manusia dan dibuang.
Jenis-jenis sampah :
a.
Berdasarkan
zat kimia yang terkandung di dalamnya, sampah dibagi menjadi :
1) Sampah anorganik yaitu sampah yang
umumnya tidak dapat membusuk, misalnya : logam/besi, pecahan kaca, plastik, dan
sebagainya.
2) Sampah organik yaitu sampah yang pada
umumnya dapat membusuk, misalnya : sisa-sisa makanan, daun-daunan, buah-buahan,
dan sebagainya.
b.
Berdasarkan
mudah dan tidaknya terbakar
1) Sampah yang mudah terbakar seperti
kertas, karet, kayu, plastik, kain bekas, dan sebagainya.
2) Sampah yang tidak mudah terbakar
seperti kaleng-kaleng bekas, besi/logam bekas, pecahan kaca, dan sebagainya.
c.
Berdasarkan
karakteristik sampah
1) Garbage yaitu jenis sampah yang berasal dari
pengolahan atau pembuatan makanan, yang umumnya mudah membusuk, dan berasal
dari rumah tangga, restoran hotel, dan sebagainya.
2) Rubbish yaitu sampah yang berasal dari
perkantoran, perdagangan baik yang mudah terbakar, seperti kertas, karton,
plastik, dan sebagainya, maupun yang tidak mudah terbakar seperti kaleng bekas,
klip, pecahan kaca, gelas, dan sebagainya.
3) Ashes (abu) yaitu sisa pembakaran dari
bahan-bahan yang mudah terbakar
4) Sampah jalanan (street sweeping) yaitu sampah yang berasal dari pembersihan jalan,
yang terdiri daricampuran bermacam-macam sampah, daun-daunan, kertas, plastik,
pecahan kaca, besi, debu, dan sebagainya.
5) Sampah industri yaitu sampah yang
berasal dari industri atau pabrik-pabrik.
6) Bangkai binatang (dead animal) yaitu bangkai binatang yang mati karena alam, ditabrak
kendaraan atau dibuang oleh orang.
7) Bangkai kendaraan (abandoned vehicle) adalah bangkai mobil,
sepeda, sepeda motor, dan sebagainya.
8) Sampah pembangunan (construction waste) yaitu sampah dari
proses pembangunan gedung, rumah, dan sebagainya, yang berupa puing-puing,
potongan-potongan kayu, besi beton, bambu, dan sebagainya.
Jumat, 18 Januari 2013
Sampahku, Sampahmu, Sampah Kita Bersama
Apa sih sampah itu?? Berikut pengertian sampah yang dikemukakan oleh para ahli :
# TANJUNG, Dr. M.Sc
# TANJUNG, Dr. M.Sc
Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula
# RADYASTUTI, W. Prof. Ir (1996)
Sampah adalah sumber daya yang tidak siap pakai
# BASRIYANTA
Sampah merupakan barang yang dianggap
sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik / pemakai sebelumnya,
tetapi masih bisa dipakai atau dikelola dengan prosedur yang benar
# KAMUS LINGKUNGAN (1994)
Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai
nilai atau tidak berharga untuk digunakan secara biasa atau khusus dalam
produksi atau pemakaian; barang rusak atau cacat selama manufaktur;
atau materi berlebihan atau buangan.
# PRIE G. S
Sampah adalah barang yang kita miliki tetapi sama sekali tidak pernah ada gunanya
# ECOLINK (1996)
Sampah adalah suatu bahan yang terbuang
atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia meupun proses alam yang
belum memiliki nilai ekonomis
# SETYO PURWENDRO
Sampah merupakan bahan padat buangan dari
kegiatan rumah tangga, pasar, perkantoran, rumah penginapan, hotel,
rumah makan, industri ataupun aktivitas manusia lainnya sehingga dengan
kata lain, sampah merupakan hasil sampingan dari aktivitas manusia yang
sudah tidak terpakai
# WIJAYA JATI
Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktivitas manusia. Setiap altivitas manusia pasti menghasilkan sampah
# DARMADI
Sampah merupakan produk buangan yang pada umumnya berbentuk benda padat, dengan komposisi bahan organis dan anorganik
Senin, 14 Januari 2013
KTI Sampah
saya tertarik sekali mengenai permasalahan sampah, oleh karena itu saya mangajukan judul KTI mengenai sampah yaitu :
1. HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH
TERHADAP KEBERHASILAN BANK SAMPAH DI DUSUN MADUSARI, WONOSARI,
GUNUNGKIDULdan
2. PENGARUH PELATIHAN TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP DAN PRAKTIK PELAKSANAAN BANK SAMPAH PADA SISWA DI SDN WONOSARI II, WONOSARI, GUNUNGKIDUL
Alhamdlillah, kedua judul KTI tersebut diterima,, namun sebelum saya membuat proposal mini untuk kedua judul tersebut, pada tahun 2010, saya pernah membuat KTI untuk dilombakan dalam Lomba Kreativitas Karya Tulis Ilmiah yang diselenggarakan oleh UKM Riset Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. KTI berjudul "PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN MODEL PEMILAHAN
MENUJU POLA HIDUP SEHAT DI BARAK PENGUNGSIAN KORBAN MERAPI" tersebut saya kerjakan bersama salah seorang teman, Derajat Prasojo. Dan berhasil meraih juara 1.
Berikut adalah file dari karya tulis saya tersebut :
Sanitary Landfill
Adanya bank sampah sangat bermanfaat untuk mengurangi jumlah sampah di TPA (Tempat Pembuangan Akhir), nah, bagaimana kah proses pengolahan sampah di TPA ?? Berikut penjelasan mengenai sanitary
landfill dari berbagai sumber, beserta pembahasan saya.
Pada umumnya metode pembuangan akhir sampah yang dilaksanakan di TPA berupa proses landfilling (pengurugan).
Pada umumnya metode pembuangan akhir sampah yang dilaksanakan di TPA berupa proses landfilling (pengurugan).
Skema sanitary
landfill :
Merupakan lahan
urug yang telah memperhatikan aspek sanitasi lingkungan. Sampah diletakkan pada lokasi
cekung, kemudian sampah dihamparkan hingga lalu dipadatkan untuk kemudian
dilapisi dengan tanah penutup harian setiap hari akhir operasi dan dipadatkan
kembali setebal 10% -15% dari ketebalan lapisan sampah untuk mencegah
berkembangnya vektor penyakit, penyebaran debu dan sampah ringan yang dapat
mencemari lingkungan sekitarnya. Lalu pada bagian atas timbunan tanah penutup
harian tersebut dapat dihamparkan lagi sampah yang kemudian ditimbun lagi
dengan tanah penutup harian. Demikian seterusnya hingga terbentuk
lapisan-lapisan sampah dan tanah. Bagian dasar konstruksi sanitary landfill
dibuat lapisan kedap air yang dilengkapi dengan pipa pengumpul dan penyalur air
lindi (leachate) yang terbentuk dari proses penguraian sampah organik. Terdapat juga
saluran penyalur gas untuk mengolah gas metan yang dihasilkan dari proses
degradasi limbah organik. Metode
ini merupakan cara yang ideal namun memerlukan biaya investasi dan operasional
yang tinggi.
Kelebihan sanitary landfill :
·
Timbulan gas metan dan air lindi terkontrol dengan baik sehingga
tidak mencemari lingkungan.
·
Timbulan gas metan dapat dimanfaatkan
sebagai sumber energi.
·
Setelah selesai pemakaiannya, area
lahan urug dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti areal parkir,
lapangan golf, dan kebutuhan lain.
Kerugian :
·
Aplikasi sistem pelapisan dasar (liner)
yang rumit.
·
Aplikasi tanah penutup harian yang
mahal.
·
Aplikasi sistem lapisan penutup
akhir.
·
Biaya aplikasi pipa penyalur gas metan
dan instalasi pengkonversian gas metan menjadi sumber energi.
·
Biaya
aplikasi pipa-pipa pengumpul dan penyalur air lindi (leachate) dan intalasi
pengolah air lindi.
Sumber
: Rahma Sari’s Blog
Sanitary landfill yaitu menimbun sampah di tanah yang
berlekuk untuk ditutup dengan lapisan tanah. Penimbunan ini dilakukan secara
berulang-ulang seperti kue lapis yang
terdiri atas penimbunan sampah yang ditutup tanah. Tanah yang semula berlekuk
menjadi rata oleh sanitary landfill sehingga harga tanahnya bisa naik
berlipat-lipat karena bisa dipakai untuk berbagai keperluan, seperti tempat
sarana olahraga, tanaman hijau dan lain-lain. Pengelolaan sampah pun tumbuh
menjadi sentra keuntungan. Yang penting harus dijaga agar sampah tidak merusak
lingkungan, merembes dan mencemari air tanah.
Ini merupakan salah satu metode pengolahan sampah
terkontrol dengan sistem sanitasi yang baik. Sampah dibuang ke TPA (Tempat
Pembuangan Akhir), kemudian sampah dipadatkan dengan traktor dan selanjutnya
ditutup tanah. Bila tempat pembuangan sudah mencapai kapasitas maksimum dan
setelah semua kegiatan operasi selesai maka lapisan tanah terakhir adalah 2 ft
(60 cm) atau lebih. Cara ini akan menghilangkan polusi udara. Pada bagian dasar
tempat tersebut dilengkapi system saluran leachate yang berfungsi sebagai
saluran limbah cair sampah yang harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke
sungai atau ke lingkungan. Di sanitary landfill tersebut juga dipasang pipa gas
untuk mengalirkan gas hasil aktivitas penguraian sampah.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
sanitary landfill, yaitu :
1.
Semua
landfill adalah warisan bagi generasi mendatang
2.
Memerlukan
lahan yang luas
3.
Penyediaan
dan pemilihan lokasi pembuangan harus memperhatikan dampak lingkungan
4.
Aspek
social harus mendapat perhatian
5.
Harus
dipersiapkan instalasi drainase dan system pengumpulan gas
6.
Kebocoran
ke dalam sumber air tidak dapat ditolerir (kontaminasi dengan zat-zat beracun)
7.
Memerlukan
pemantauan yang terus-menerus
Masalah- masalah lain yang mungkin dapat timbul akibat
landfill yang tidak terkontrol adalah sebagai berikut :
1.
Lahan
yang luas akan tertutup oleh sampah dan tidak dapat digunakan untuk tujuan lain
2.
Cairan
yang dihasilkan akibat proses penguraian (leachate) dapat mencemari sumber air
3.
Sungai
dan pipa air minum mungkin teracuni karena bereaksi dengan zat-zat atau polutan
sampah
4.
Penyumbatan
badan air
5.
Merupakan
tempat yang menarik bagi berbagai binatang (tikus, anjing liar)
6.
Merupakan
sumber dan tempat perkembangbiakan organisme penyebar penyakit
7.
Gas
yang dihasilkan dalam proses penguraian akan terperangkap di dalam tumpukan
sampah dapat menimbulkan ledakan jika mencapai kadar dan tekanan tertentu.
Sumber : Iskandar,
Agus. 2006. Daur Ulang Sampah.
Jakarta : Azka Press
Keuntungan dengan adanya metode sanitary landfill
dalam pengelolaan sampah antara lain :
1.
Dimana
tanah tersedia, sanitary landfill adalah yang paling ekonomis
2.
Investasi
modal relative lebih rendah dari cara yang lain
3.
Sanitary
landfill adalah tahap terakhir dibanding dengan insenerator dan komposting
dimana masih memerlukan tindak lanjut dari residunya.
4.
Sanitary
landfill bisa menerima segala macam bentuk sampah bisa dibuang kesana dengan
tanpa ada pemisahan tempat
Sedangkan kerugian menggunakan metode sanitary
landfill antara lain :
1.
Di
daerah yang padat penduduk, tidak tersedia tanah yang masih terjangkau untuk
pengangkutan secara ekonomis
2.
Harus
dipelihara setiap hari, karena jika tidak akan menjadi open dumping
3.
Akan
menganggu penduduk yang bertempat tinggal di sekitarnya
4.
Landfill
yang telah sempurna akan tetap dan perlu pemeliharaan yang periodik
5.
Perencanaan
dan konstruksi khusus harus dibuat untuk penggunaan bangunan di atas landfill
Dalam pemilihan tempat untuk sanitary landfill harus
dipertimbangkan dalam hal luas tanah yang diperlukan, pengaruh adanya
pemanfaatan kembali, jarak pengangkutan dari tempat penampungan sementara ke
sanitary landfill, keadaan tanah dan topografi, keadaan iklim, keadaan air
permukaan tanah, geologi dan hidrologi, keadaan lingkungan, dan pemakaian
akhir, misal bekas tanah sanitary landfill akan dimanfaatkan untuk keperluan
tertentu.
Berbagai metode sanitary landfill :
a.
Area
methods
b.
Trench
methods
c.
Depression
methods
Alat-alat perlengkapan :
a.
Crawler tractor
b.
Bulldozer
c.
Bull
clam
d.
Frant
and loader
e.
Truk
pengangkut
f.
Sekop
dan alat-alat ringan yang lain
Sumber
: Sudarso. 1985. Pembuangan Sampah.
Surabaya : Proyek Pengembangan Pendidikan Tenaga Sanitasi Pusat, Pusat
Pendidikan Tenaga Kesehatan Departemen Kesehatan
Pembahasan
Dari data mengenai sanitary landfill di atas, terdapat
kesamaan antara materi yang telah didapat sebelumnya dengan materi baru yang
didapat melalui browsing atau referensi yang lain. Kesamaan materi mengenai
pengertian sanitary landfill, berbagai metode sanitary landfill, pemanfaatan
sanitary landfill, dan lain-lain.
Perbedaannya
ada pada nama metode sanitary landfill yang ketiga, sumber dari buku menyebut “depression
method”, sedangkan materi sebelumnya dikatakan “metode ramp”.
Dari referensi, didapatkan materi dan pengetahuan baru
mengenai berbagai aspek yang perlu dipertimbangkan dalam sanitary landfill,
seperti dalam hal pemilihan tempat, lalu berbagai perlengkapan untuk sanitary
landfill yang terdiri dari alat berat dan ringan, serta masalah – masalah yang
akan timbul akibat dari landfill yang tidak terkontrol. Pada referensi dari buku
disebutkan alat-alat seperti bulldozer, bull clam, frant and loader, dan sekop.
Pada pemanfaatan dari sanitary landfill, dari materi
yang telah diberikan sebelumnya dikatakan bahwa di atas tanah sanitary landfill
dapat dimanfaatkan untuk perumahan, penghijauan, dan lain-lain. Pada referensi
yang didapat bahwa bila tidak terjadi masalah pada sanitary landfill maka di
atasnya bisa dibangun gedung atau bangunan lain namun tetap harus
mempertimbangkan aspek keselamatan dan dengan perencanaan serta konstruksi khusus.
Apabila landfill tidak terkontrol maka akan membahayakan bagi masyarakat maupun
lingkungan di sekitarnya.
Langganan:
Postingan (Atom)