Saya ingat betul pada waktu semester 3, ketika
pembelajaran mata kuliah dosen X. Sebelum perkuliahan dimulai, dosen
memperkenalkan diri dan mahasiswa juga balik memperkenalkan diri mereka kepada
dosen tersebut. Tiba giliran saya, Saya Nurul Hanifah Astuti, dari Gunungkidul.
Apa reaksi dosen tersebut? Balik bertanya kepada saya “Sudah mandi belum??”,,,
teman-teman tertawa, saya hanya tersenyum kecut, tanpa menjawab.
Tanah kelahiranku, Gunungkidul,
memang terkenal karena tanahnya yang gersang. Ketika musim kemarau, di
daerah-daerah tertentu di Gunungkidul mengalami krisis atau kekurangan air
bersih. Namun di balik kekurangannya itu, saya patut berbangga karena ternyata tanah
kelahiranku ini begitu kaya, kaya akan potensi wisatanya : wisata Pantai
(Pantai Baron, Krakal, Kukup, Drini, Siung, Sundak, Sepanjang, Indrayanti,
Sadeng, Wediombo, Ngrenehan, Ngobaran, dan pantai-pantai lain yang masih perawan),
wisata karst dan minat khusus petualangan seperti panjat tebing, wisata susur
goa (Cerme, Seropan, Bribin, Grubug, Jomblang dan Kalisuci, serta wisata
sejarah dan religius (goa Rancang Kencono, goa Braholo, dan goa Maria Tritis).
Banyak kan??
Memang. Dibalik sebuah kekurangan, Allah SWT telah memberikan kelebihan yang luar biasa,
Allahuakbar...!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar