Senin, 14 Januari 2013

Hati-hati, Mewadahi / Membungkus Makanan dan Minuman


1.       Kantong Plastik Kresek Berwarna
Mengapa kantong plastic kresek berwarna hitam atau warna lain (tetapi tidak jernih / terdapat bintik-bintik dan berbau) tidak boleh digunakan untuk mewadahi langsung makanan siap santap??
Karena :
a.       Kantong plastic kresek berwarna hitam atau warna lain (tetapi tidak jernih / terdapat bintik-bintik dan berbau) kebanyakan merupakan produk daur ulang
b.      Dalam proses daur ulang tersebut, riwayat penggunaan sebelumnya tidak diketahui, apakah bekas : wadah pestisida, limbah rumah sakit, kotoran hewan atau manusia, limbah logam berat, dll
c.       Dalam proses daur ulang tersebut juga ditambahkan berbagai bahan kimia yang  menambah dampak bahaya bagi kesehatan

2.       Kertas Non Kemasan Makanan
Diantaranya :
a.       Kertas Koran
b.      Kertas majalah
c.       Kertas bekas / hasil print out
Berbahaya membungkus makanan menggunakan kertas non kemasan makanan, karena :
a.       Beberapa kertas non kemasan makanan yang sering digunakan untuk membungkus makanan, terdeteksi mengandung zat berbahaya seperti timbal (Pb), karbon, dll
b.      Timbal mudah berpindah ke makanan jika terkena minyak dan panas
c.       Adanya kemungkinan kontaminasi dari mikroorganisme (bakteri, virus) yang sudah berada pada kertas bekas
Bahaya Timbal??
a.       Timbale masuk melalui saluran pernafasan atau pencernaan menuju system peredaran darah dan kemudian menyebar ke berbagai jaringan lain seperti : ginjal, hati, otak, syaraf, dan tulang
b.      Keracunan timbale pada orang dewasa ditandai dengan 3P :
1)      Pallor (pucat)
2)      Pain (sakit)
3)      Paralysis (kelumpuhan)

3.       Botol Minuman / Gelas Plastik  Bekas Air Minum Dalam Kemasan
Kebiasaan mengisi ulang botol air minum dalam kemasan dilakukan oleh jutaan penduduk Indonesia.
Padahal, bahaya kesehatan mengintai dari balik kemasan botol plastic air minum dalam kemasan yang diisi berulang-ulang.
Produk plastic ini terbuat dari Polyethylene terephthalate atau biasa disingkat PET.
Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik.
Zat karsinogenik tersebut akan larut dalam air yang kita minum dan dalam jangka panjang akan terakumulasi dalam tubuh. Zat ini dapat menyebabkan kanker.

4.       Polisterina Foam (Styrofoam)
Polisterina Foam (Styrofoam) dikenal oleh masyarakat dengan nama Styrofoam dan sangat popular di masyarakat untuk membungkus berbagai makanan/ minuman siap santap.
Penggunaan Polisterina Foam  untuk membungkus makanan relative tidak berbahaya asalkan memenuhi beberapa kondisi, karena terbuat dari monomer stirena
Bahaya monomer stirena terhadap kesehatan setelah terpapar jangka panjang :
a.       Menyebabkan gangguan ppada system syaraf  pusat dengan gejala seperti sakit kepala, letih, depresi, dan hilang pendengaran.
b.      Beberapa penelitian epidemiologic menduga bahwa terdapat hubungan antara paparan stirena dan meningkatnya resiko leukimia dan limfomia.
c.       Stirena termasuk bahan yang diduga dapat menyebabkan kanker

Untuk menghindari bahaya-bahaya dari kemasan makanan/ minuman, maka hal-hal yang dapat dilakukan antara lain:
1.     Gunakan hanya untuk sekali pakai, missal : botol air kemasan
2.     Hindari penggunaan pangan yang panas
3.     Hindari penggunaan untuk makanan yang mengandung asam, alcohol, dan lemak
4.     Jangan pernah memanaskan makanan dengan kemasan ini
5.     Hindari kontak langsung dengan pangan, untuk itu, sebelum mengemas makanan dapat dipasang alas jenis plastic lain
6.     Hindari penggunaan kemasan ini untuk wanita hamil, dan anak-anak

Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Energi, dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012

1 komentar:

  1. Saya prefer menggunakan kemasan dari sini -> Kemasan Makanan . Kemasan tersebut terbuat dari kertas dan tidak berbahaya.

    BalasHapus