1. Kantong Plastik Kresek
Berwarna
Mengapa kantong plastic kresek berwarna hitam atau warna lain (tetapi
tidak jernih / terdapat bintik-bintik dan berbau) tidak boleh digunakan untuk
mewadahi langsung makanan siap santap??
Karena :
a.
Kantong plastic kresek berwarna hitam
atau warna lain (tetapi tidak jernih / terdapat bintik-bintik dan berbau)
kebanyakan merupakan produk daur ulang
b.
Dalam proses daur ulang tersebut,
riwayat penggunaan sebelumnya tidak diketahui, apakah bekas : wadah pestisida,
limbah rumah sakit, kotoran hewan atau manusia, limbah logam berat, dll
c.
Dalam proses daur ulang tersebut juga
ditambahkan berbagai bahan kimia yang
menambah dampak bahaya bagi kesehatan
2. Kertas Non Kemasan Makanan
Diantaranya :
a.
Kertas Koran
b.
Kertas majalah
c.
Kertas bekas / hasil print out
Berbahaya membungkus makanan
menggunakan kertas non kemasan makanan, karena :
a.
Beberapa kertas non kemasan makanan
yang sering digunakan untuk membungkus makanan, terdeteksi mengandung zat
berbahaya seperti timbal (Pb), karbon, dll
b.
Timbal mudah berpindah ke makanan
jika terkena minyak dan panas
c.
Adanya kemungkinan kontaminasi dari
mikroorganisme (bakteri, virus) yang sudah berada pada kertas bekas
Bahaya Timbal??
a.
Timbale masuk melalui saluran
pernafasan atau pencernaan menuju system peredaran darah dan kemudian menyebar
ke berbagai jaringan lain seperti : ginjal, hati, otak, syaraf, dan tulang
b.
Keracunan timbale pada orang dewasa
ditandai dengan 3P :
1)
Pallor (pucat)
2)
Pain (sakit)
3)
Paralysis (kelumpuhan)
3. Botol Minuman / Gelas Plastik Bekas Air Minum Dalam Kemasan
Kebiasaan mengisi ulang botol air minum dalam
kemasan dilakukan oleh jutaan penduduk Indonesia.
Padahal, bahaya kesehatan mengintai dari balik
kemasan botol plastic air minum dalam kemasan yang diisi berulang-ulang.
Produk plastic ini terbuat dari Polyethylene terephthalate atau biasa
disingkat PET.
Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan
untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer
pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik.
Zat karsinogenik tersebut akan larut dalam air
yang kita minum dan dalam jangka panjang akan terakumulasi dalam tubuh. Zat ini
dapat menyebabkan kanker.
4. Polisterina Foam (Styrofoam)
Polisterina Foam (Styrofoam) dikenal oleh
masyarakat dengan nama Styrofoam dan sangat popular di masyarakat untuk
membungkus berbagai makanan/ minuman siap santap.
Penggunaan Polisterina Foam untuk membungkus makanan relative tidak
berbahaya asalkan memenuhi beberapa kondisi, karena terbuat dari monomer
stirena
Bahaya monomer stirena terhadap kesehatan setelah
terpapar jangka panjang :
a.
Menyebabkan gangguan ppada system
syaraf pusat dengan gejala seperti sakit
kepala, letih, depresi, dan hilang pendengaran.
b.
Beberapa penelitian epidemiologic
menduga bahwa terdapat hubungan antara paparan stirena dan meningkatnya resiko
leukimia dan limfomia.
c.
Stirena termasuk bahan yang diduga
dapat menyebabkan kanker
Untuk menghindari bahaya-bahaya dari kemasan
makanan/ minuman, maka hal-hal yang dapat dilakukan antara lain:
1.
Gunakan hanya untuk sekali pakai,
missal : botol air kemasan
2.
Hindari penggunaan pangan yang panas
3.
Hindari penggunaan untuk makanan yang
mengandung asam, alcohol, dan lemak
4.
Jangan pernah memanaskan makanan
dengan kemasan ini
5.
Hindari kontak langsung dengan pangan,
untuk itu, sebelum mengemas makanan dapat dipasang alas jenis plastic lain
6.
Hindari penggunaan kemasan ini untuk
wanita hamil, dan anak-anak
Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Energi, dan Sumber
Daya Mineral Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
Saya prefer menggunakan kemasan dari sini -> Kemasan Makanan . Kemasan tersebut terbuat dari kertas dan tidak berbahaya.
BalasHapus